PENUH DENGAN TRAGEDI
Siang ini wandi, wahyu, dani, maman dan ceweknya
maman sedang duduk di warung tempat biasa mereka nongkrong dengan suasan yang
cukup panas. Tak lama kemudian teguh, dewa dan bowo pun datang yang katanya
habis ngetes ban motornya dewa. “Habis jatuh tau aku tadi di vihara pake vega
lagi.”kata teguh.
“Masa
iya guh.”wandi sedikit tidak percaya.
“Iya
liat lah ni tangan sama kaki aku, sepatu aku sampe koyak lagi, padahal mau
dipake untuk nanti malam.” Teguh agak sedikit menyesal.
“Kayaknya
ni sepatu gak pernah lihat guh, pasti ni sepatu nyolong.”wandi curiga.
“Iya
baru aku ambil tadi di sekolah punya anak pulau lagi.”
“Ha
itu lah ko pasti ko kenak santet tu sama anak pulau.”
“Salah
besar ko guh kalo ngambil sandal anak pulau.” Sahut dani dengan ketawa.
Tak
lama kemudian tampak seorang wanita cantik yang sedang berjalan di kejauhan,
terlihat seperti orang yang kebingungan. Sepertinya wanita tersebut ingin pergi
ke suatu tempat atau ingin menunggu seseorang ntah lah mereka pun gak ada yang
tau. “Kak mau diantar gak?” teguh menggoda. Wanita tersebut melihat teguh
seperti melihat harapan bahwa teguh akan mengantarnya. Namun teguh
berkonsultasi kepada kawan-kawan yang nongkrong bersama dia untuk meminjam
motor. “Aku mau aja ngantar tapi aku gak ada minyak, pinjam motor ko ya wa.”
Kata teguh kepada dewa.
“Aku
gak ada minyak juga guh.” Jawab dewa.
“Alah
tadi minyak ko setengah gitu pinjam lah.”
“Gak
ada minyak aku guh.”
“Aku
berani aja ngantar tap pake motor siapa.” Kata wahyu.
“Udah
lah ko bawa supra aku tuh ganti scorpio aku dirumah.” Kata wandi
“Cepat
guh kakak itu udah nunggu tuh!” dani menyuruh teguh.
“Iya
guh mana lah tau dapat yakan malam minggu lagi nih pas lah itu yakan.” Kata
wandi
“Iya
tapi pake motor siapa aku gak ada minyak nih.” Teguh menjawab.
Tak
lama kemudian erik pun datang , dan disusul dengan amar yang pura-pura
kelewatan dan memutar arah kembali. “Halo iya ayang aku di belakang nih lihat
kebelakang lah.” Amar yang pura-pura menelpon dan kebetulan cewek tersebut pun
menoleh kebelakang melihat kearah amar. Teguh yang sangat niat mengantar pun
mengambil helm amar dan akan mengendarai motor dewa, namun dewa melihatnya dan
mengatakan “aku gak ada minyak guh.” Teguh pun mengurungkan niatnya untuk
mengantarnya.
Setelah
itu wandi pun menghindar karena dia merasa malu sebagai yang lebih tua sehingga
dia pindah ke sebelah warung yang di sana terdapat pondok. Dan akhirnya
semuanya pun ikut duduk disana bersama kecuali maman dan ceweknya. Karena lama
menunggu cewek yang tadi ingin di antar teguh pun di antar oleh seorang bapak
penjaga galon tempat cewek tadi berdiri.
Terlihat
sepintas amar sedang duduk di pojokan pondok sambil memainkan sesuatu yang di
tutupi oleh tasnya. Mereka mengira amar sedang memainkan handphone baru dan
akhirnya teguh menegur amar “ wes handphone baru wak si amar.” Dan akhirnya
amar menunjukkan apa yang sedang dia mainkan ternyata amar sedang melihat-lihat
foto di sebuah kamera kecil. Teguh akhirnya meminjamnya ingin melihat foto-foto
yang ada di kamera tersebut. Tak lama kemudian wawan pun datang, dia pun
memarkirkan motornya di depan pondok mereka nongkrong. Tapi ada yang aneh
dengan wawan yaitu dia memakai sandal tinggi perempuan dan parahnya lagi
motifnya macan. Wandi pun bertanya “ko ngapa wan kok pake sandal cewe.”
“Pantas
lah tadi aku ketemu ayu dia ketawa liat aku.” Jawab wawan sambil cengingisan
melihat sandalnya.
“Iya
pula ee trio macan wak dia.” Tegur maman dari tempat dia duduk sama ceweknya.
“Bang
maman pesan kopi lah satu ya!” amar kepada maman.
“Iya
gampang tu mau pake arang apa dahag aku?” jawab maman.
“Gak
usah bang pake daki abang aja kan kulit abang udah hitam.” Celah si amar sambil
ketawa.
“Anjing
ko ngejek apa ngina ?” maman berkata sambil berjalan menuju amar.
“Hahahaa
makanya bang jangan ngejek aku.” Jawab amar yang padahal sia amar ini juga
hitam orangnya walaupun tak sehitam si maman sih.
Si
teguh pun menyuruh wawan bergaya untuk difoto yang katanya kakak amar minta
foto kawan-kawannya amar. Tetapi wawan tidak terlalu percaya karna yang lainya
belum ada yang foto yang alasan teguh
karena yang lainnya malu. Wawan pun karena merasa tidak ada yang perlu di
malukan pun langsung berfoto. Dan kemudian dewa meminjam kamera dan memfoto
wandi sedang duduk yang pura-pura tidak tau kalo dirinya sedang difoto. Wandi
pun meminjam kamera untuk melihat foto dirinya namun dia terpikir untuk mencoba
merekam video, dia pun merekam semua anak yang ada di pondok tersebut dan
meminta amar agar jangan menghapus videonya karena akan di upload ke youtube
katanya. Tak lama pun wawan pergi yang katanya mau isi minya, begitu wawan
pergi, amar,dewa bowo dan teguh pun ikut pulang juga yang tertinggal disana
hanya lah dani,wandi,wahyu, dan sepasang maman.
Maman
pun pergi bersama pasangannya, yang tak lama kemudian romi datang. Dani pun
mengabari kepada romi bahwa teguh tadi jatuh dia pun berkata “ mati gak dia?”
pertanyaan yang sangat mendalam sih tapi hal itu sudah biasa ditanya oleh
dirinya untuk menanyakan teguh. Setelah berbincang-bincang tentang keadaan
teguh tak lama kemudian pun teguh datang, dan romi langsung berkata” baru di
omongin, udah datang dia emang paling gak bisa disebut nama dia datang dia.”
Teguh pun datang dengan muka yang agak lesu sedikit dan langsung duduk di depan
romi, romi pun bertanya “ tadi ko jatuh ya apa yang hancur?”
“Mana
ada aku jatuh.” Teguh mengeles dengan muka polos yang tampak seperti gak ada
kejadian sama sekali.
“Alah
jangan nak borak ko dari kenalpot ko aja aku bisa tau kalo ko habis jatuh!”
romi menunjuk kearah kenalpot motor teguh.
“Gak
ada lay sumpah lah.”
“Oh
iya lah iya lah.” Romi kesal sambil menyuruh semuanya diam.
Romi
dan yang lainnya ingin mengetest teguh seberapa peka dia terhadap makanan. Romi
pun becerita bahwa dirinya tadi habis membawakan makan kepada yang lainnya.
Makanan itu ialah taek yang sebenarnya ada lah taik untuk mengecoh teguh, romi
mengatakan makanan itu dari jawa yang baru saja dikirimkan oleh saudaranya dan
yang lainnya meyakinnkan teguh soal makanan tersebut. Tak lama wawan pun datang
dan teguh pun bertanya kepada wawan “wan ko pernah makan taek?” wawan pun
menjawb pernah Karen dia mengerti maksud taek adalah taik. Ketika teguh
mendengar hal tersebut dia pun menyuruh romi mengambilnya tapi romi mengelak
karena alasan masih di jemur belom kering karena dia gak mungkin memberikan
taik kepada kawannya sendiri. Hal seperti ini selalu terjadi dan sebagai
candaan diantara mereka dan membuat lelucon dianta kami semua.
Ditulis : RISWANDY LUBIS
Kalo ada saran dan komentar mohon dilampirkan di kontak komentar, dan mohon bila ingin copy paste lampirkan blog dan penulisnya. Terimakasih !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar